Minggu, 23 Februari 2014

Angin Musim Panas

Nata menolehkan wajahnya kearah pintu, dadannya terlentang di lantai kayu tempat tinggalnya itu. Cahaya matahari dan angin musim panas menyusup lewat celah pintunya yang terbuka. Menenangkan. Gemerincing lonceng angin yang tergantung di langit-langit menambah ketenangan suasana yang sedang dinikmati Nata. Dari kejauhan, sayup terdengar debur ombak pantai. Nata berasumsi pasti pantai sedang ramai dikunjungi orang. Dia ingat dulu sering berkunjung ke pantai itu bersama teman kecilnya di panti dulu. Pantai dan panti, hilangnya satu huruf saya sudah mengubah nuansa di dalamnya. Nata tercenung, angin musim panas yang menyusup membawa memori tentang Kaze, teman kecilnya di panti, kembali masuk dalam memorinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar